
Pada hari Sabtu 3 Oktober 2020, Program Studi Teknik mesin Universitas Wahid Hasyim Menggelar Workshop dan Focus Group Discussion yang dihadiri oleh beberapa fasilitator dari eksternal maupun internal Unwahas. Kegiatan ini bertujuan untuk merancang proses pembelajaran yang otonom, fleksibel, dan inovatif atau dalam istilah kerennya Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Disampaikan oleh Dr. SM. Bondan Respati, Dekan Fakultas Teknik Unwahas, dalam sambutannya bahwa kegiatan ini terlaksana atas inisiasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim untuk memberi kesempatan bagi mahasiswa memilih pembelajaran yang sesuai minat, bakat, dan potensinya masing-masing serta mempersiapkan mahasiswa dalam dunia kerja sejak awal. Dan Unwahas turut serta memulai penyusunan kebijakan, dokumen, dan instrumen kurikulum dari dua prodi, Teknik Mesin dan Teknik Kimia, yang memperoleh program bantuan program studi menerapkan kerja sama kurikulum merdeka belajar – kampus merdeka.
Dijelaskan oleh Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Prof. Hendrawan Soetanto, dalam pembahasannya bahwa model kurikulum baru ini nantinya kita bisa mempersiapkan proses pembelajaran yang terpusat pada mahasiswa dengan cara-cara baru dimana saja, kapan saja, dan jadi apa saja. Sebagaimana dicontohkan oleh beberapa tokoh dunia seperti Bung Karno, pak Jokowi, dan Margaret Thatcher. Mereka menjadi ahli administrasi publik, ahli pidato, dan pemimpin negara meski belajar di program studi Teknik Sipil, Kehutanan, dan Ilmu Kimia saat kuliah di Perguruan Tinggi. Dosen sebagai fasilitator dituntut untuk bisa merubah paradigma mahasiswa menjadi pembelajar aktif yang banyak membaca.
Dalam kegiatan tersebut dipaparkan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka di kampus Institut Teknologi Kalimantan oleh narasumber kedua Prof. Budi Santosa. Prof. Budi, Guru Besar Fakultas Teknik Industri ITS yang juga menjabat Rektor ITK, juga memberi banyak saran dan masukan dalam diskusi daring dengan media zoom meeting. Salah satunya adalah adanya unit khusus atau task force MBKM karena program ini merupakan revolusi Pendidikan, pekerjaan besar bagi Universitas.
Kegiatan berlangsung daring (dalam jaringan) dengan media zoom di tiga lokasi. Peserta acara adalah dosen yg berkedudukan di kampus Unwahas Sampangan, tepatnya menggunakan fasilitas Laboratorium Informatika dan ruang kerja masing-masing pimpinan Univ dan fakultas. Turut hadir mengikuti acara yaitu WR I bidang akademik, WR III Bid kemahasiswaan, ketua penjaminan mutu (LPMP), dekan fakultas farmasi, wakil dekan fakultas pertanian, Kaprodi hubungan internasional Fisip, dan segenap pimpinan fakultas Teknik. Narasumber bertempat di kediaman masing-masing yaitu di kota Surabaya dan Malang.
Teknik Mesin Unwahas adalah salah satu program studi yang menerima hibah dari kemendikbud untuk merintis program Merdeka Belajar dan menjalin kerja sama antar institusi.
Merdeka belajar kampus merdeka merupakan kebijakan baru Mendikbud Nadiem Makarim dengan dasar visi presiden Jokowi untuk membentuk manusia Indonesia yang unggul. Salah satu caranya melalui pendidikan tinggi yang inovatif dan fleksibel mengikuti perkembangan jaman. Untuk mencapai gagasan besar tersebut Fakultas Teknik Unwahas mulai mengadakan kegiatan-kegiatan dalam menyusun kebijakan, pedoman, dan mengembangkan kurikulum dari tingkat program studi.
FGD yang dilaksanakan di Fakultas Teknik dengan peserta dosen dan pemangku kebijakan di tingkat Universitas lintas prodi ini diharapkan dapat memberi arahan yang jelas dalam menyusun kebijakan dan koordinasi internal Unwahas. Setelah proses penyamaan persepsi, akan ada proses rekonstruksi kurikulum untuk memberi mahasiswa kebebasan dalam memilih program pembelajaran yang diakui pemerintah (direktorat pembelajaran dan Kemahasiswaan) dan disepakati bersama antar fakultas, universitas, dan mitra kerja baik industri maupun Lembaga lainnya.